MAKALAH DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
MAKALAH DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
Untuk memenuhi tugas Gizi dan Diet
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler merupakan jenis penyakit yang melibatkan jantung atau pembuluh darah. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), 63% penyebab kematian di dunia disebabkan oleh penyakit kronis dengan penyakit kardiovaskuler sebagai penyebab utamanya. American Heart Association melaporkan terdapat satu kematian terjadi di Amerika setiap 30 detiknya karena penyakit kardiovaskuler. Pada tahun 2000, penyakit ini menjadi penyebab utama kematian di Indonesia dan memiliki prevalensi sebesar 9,2% pada tahun 2007. Menurut data survey, penyakit kardiovaskuler juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Data Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2006 menunjukkan adanya peningkatan pada semua jenis penyakit kardiovaskuler dari tahun sebelumnya.
Dari berbagai penyakit kardiovaskuler, penyakit yang menunjukkan case fatality rate (CFR) tertinggi adalah penyakit kardiovaskuler akibat gangguan hantaran dan aritmia jantung sebesar 13,95%. CFR yang paling rendah yaitu penyakit jantung iskemik lainnya sebesar 5,99%, sedangkan infark miokard akut memiliki CFR sebesar 13,31%.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja makanan yang tidak boleh diberikan pada diit jantung I-IV?
2. Apa saja diit pada pasien hiperlipid proteinemia?
3. Bagaimana diit pada pasien dengan penyakit hipertensi?
4. Bagaimana diit rendah garam dan makanan apa saja yang tidak boleh diberikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja makanan yang tidak boleh diberikan pada diit jantung I-IV
2. Untuk mengetahui apa saja diit pada pasien hiperlipid proteinemia
3. Untuk mengetahui diit pada pasien hipertensi
4. Untuk mengetahui diit rendah garam dan makanan apa saja yang tidak boleh diberikan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Diet Pada Pasien dengan Penyakit Jantung
Diet yakni aturan makan khusus untuk sehat dan sebagainya (atas petunjuk ahli) berpantang atau menahan diri terhadap makanan tertentu untuk kesehatan, mengatur kuantitas dan jenis makanan untuk mengatur berat badan atau penyakit.
Jantung, bagian tubuh yang menjadi pusat transportasi darah yang terletak di dalam rongga dada sebelah atas. Sehingga secara umum diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
A. Prinsip Diet
Terapi gizi bagi pasien –pasien gagal jantung kongestif (decompensasi jantung) harus berfokos pada keseimbangan status cairan dan elektrolit :
1. Pemantauan status kalium jika pasien mendapatkan terapi deuretik; pada hipokalemia, kalium dapat diberikan dalam bentuk makanan yang banyak mengandung kalium seperti kacang hijau atau suplemen kalium.
2. Pembatasan asupan garam (natrium) hingga 2-3 g natrium perhari (konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan retensi cairansehingga menambah berat gejala edema yang biasa terjadi pada decompensasi jantung ). Diet rendah natrium merupakan kontraindikasi pada salt-depleting renal diseases seperti pielenofritis yang menggangu fungsi tubulus ginjal dalam menyerap natrium.
3. Penyesuaian pembatasan cairan dilakukan menurut :
a. Respons pasien terhadap pengobatan
b. Kepatuhan terhadap pembatasan natrium
c. Intensitas / prorestifitas penyakit
B. Tujuan Diet pada Penyakit Jantung
• Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan pekerjaan jantung
• Menurunkan berat badan penderita bila penderita mengalami obesitas
• Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam dan air
• Menurunkan kadar kolesterol dibawah 130 mg/dl dan kadar kolesterol total sebesar 200 mg/dl
C. Syarat Diet Jantung
1. Energi cukup
2. Protein cukup, 0,8 g/kg BB
3. Lemak sedang, 25-30% kebutuhan energi total, 10% lemak jenuh, 10-15% lemak tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, jika diserta dislipidemia.
5. Vitamin dan mineral cukup.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika diserta hipertensi atau odema.
7. Serat cukup untuk hindari konstipasi
D. Tipe Diet Jantung
1. Diet Jantung I (905 kkal)
Diberikan kepada pendrita dg Miocard Infark (MCI) akut.atau Congestive cardiac failure berat. Diberikan berupa 1- 1,5 lt cairan/ hari selama 1-3 hari bila penderita dapat mencernanya, makanan ini sangat rendah kalori dan semua zat gizi.
2. Diet Jantung II (1223 kkal)
Makanan diberikan secara berangsur dalam bentuk lunak setelah masa akut MCI dapat diatasi menurut beratnya Hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit, makanan yang diberikan rendah garam.(Diet jantung II rendah garam), makanan ini rendah kalori, protein, kalsium dan thiamin.
3. Diet Jantung III (1662 kkal)
Diberikan kepada penderita Jantung yang tidak terlalu berat atau sebagai perpindahan dari diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa makanan ini rendah kalori tetapi cukup zat gizi lain rendah garam menurut beratnya hipertensi atau Oedema yang menyertai (diet jantung III rendah garam).
4. Diet Jantung IV (2004 kkal)
Diberikan kepada penderita Jantung ringan atau , atau sebagai perpindahan dari diet jantung III. Diberikan dalam bentuk makanan biasa Rendah garam menurut hipertensi atau Oedema yang menyertai penyakit (diet jantung IV rendah garam) Makanan ini cukup kalori dan zat Gizi lain.
E. Makanan yang tidak boleh diberikan
a. Sumber karbohidrat : makanan yang mengandung gas atau alcohol, seperti : ubi, singkong, tape singkong dan tape ketan.
b. Sumber protein hewani : daging sapi dan ayam yang berlemak; gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan; keju, dan susu penuh.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering yang mengandung lemak cukup tinggi seperti kacang tanah, kacang mete, dan kacang bogor.
d. Sayuran : semua sayuran yang mengandung gas, seperti : kol, kembang kol, lobak, sawi dan nangka muda.
e. Buah-buahan : buah-buahan segar yang mengandung alcohol atau gas, seperti : durian dan nangka matang.
f. Lemak : minyak kelapa dan minyak kelapa sawit; santan kental.
g. Minuman : teh/kopi kental, minuman yang mengandung soda dan alcohol, seperti bir dan wiski.
h. Bumbu : lombok, cabe rawit dan bumbu-bumbu lain yang tajam.
F. Zat Gizi yang diperlukan
a. Sumber karbohidrat : beras ditim atau disaring; roti, mi, macaroni, biskuit, tepung beras/terigu/sagu aren/sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah, madu dan sirup.
b. Sumber protein hewani : daging sapi, ayam dengan lemak rendah; ikan, telur, susu rendah lemak dalam jumlah yang telah ditentukan.
c. Sumber protein nabati : kacang-kacangan kering, seperti : kacang kedelai dan hasil olahannya, seperti tahu dan tempe.
d. Sayuran : sayuran yang tidak mengandung gas, seperti : bayam, kangkung, buncis, kacang panjang, wortel, tomat, labu siam dan tauge.
e. Buah-buahan : semua buah-buahan segar, seperti : pisang, papaya, jeruk, apel, melon, semangka dan sawo.
f. Lemak : minyak jagung, minyak kedelai, margarine, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk menumis; kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
g. Minuman : teh encer, coklat, sirup.
h. Bumbu : semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah terbatas.
2.2 Diet pada Pasien Hiperlipoproteinemia
Hiperlipidemia herediter ( hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolseterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia herediter mempengaruhi system tubuh dalam fungsi metabolisme dan membuang lemak (Balai Informasi Tekhnologi Lipi, 2009).
A. Tipe Hiperlipidemia
1. Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak berwarna kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosis tetapi bisa menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan menghindari semua jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda).
2. Hiperlipoproteinemia tipe II
Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan yang mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung. Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2 wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak. Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok, dan obesitas, serta mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada makanan akan membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun lemak.
3. Hiperlipoproteinemia tipe III
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam urat dalam darah. Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya aterosklerosis.
4. Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan. Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.
5. Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Selain diturunkan, penyakit ini juga bisa terjadi akibat :
– Penyalahgunaan alkohol
– Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
– Gagal ginjal
– Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal. Ditemukan sejumlah besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut. Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan, menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak.(http://www.medicastore.com).
B. Prinsip Diet
• Berat Badan harus Stabil
• Menghindari makanan yang berlemak
• Menghindari makanan yang berkolesterol tinggi
• Memfasilitasi penurunan berat badan dengan makanan berkalori tinggi
C. Tujuan
Untuk mengurangi asupan lemak total, lemak jenuh dan kolesterol secara progresif dan untuk mencapai berat badan yang diinginkan.
D. Syarat Diet
• Energi yang dimasukkan disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas fisik
• Jumlah protein adalah 10-20 % dari energi total
• Jumlah lemak adalah <30 % dari energi total, diutamakan lemak tidak jenuh
• Jumlah kolesterol adalah 200-300 mg/hari
• Jumlah karbohidrat adalah 50-60% dari energi total
• Serat sebaiknya lebih dari 25 gr/hari
E. Makanan yang tidak boleh diberikan
• Tidak boleh makan makanan yang mengandung kolesterol dan lemak jenuh
• Otak dan jerohan seperti hati, ginjal, usus, babat.
• Lapis legit, tarcis, kue-kue kering, gorengan yang mengandung telur dan/atau lemak jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, jam, permen, cokelat, toffee, es krim, es teller.
• Makanan yang dimasak dengan santan kental,seperti gudeg, gulai,kare.
2.3 Diet Pada Pasien Hipertensi
DASH adalah kependekan dari Dietary Approach to Stop Hypertension atau diet yang diterapkan khusus untuk penderita hipertensi. Namun ternyata DASH diet juga berefek positif terhadap beberapa penyakit seperti stroke, obesitas, dan juga diabetes. Serta memproteksi tubuh dari penyakit osteoporosis, kanker, diabetes, dan penyaki jantung.
Karena diet DASH diformulasikan untuk menurunkan tekanan darah maka jumlah sodium (garam) yang dianjurkan adalah 1500 mg–2300 mg. Jumlah ini di bawah yang direkomendasikan diet-diet tradisional. Bawah ini adalah aturan frekuensi dan porsi makanan dalam diet DASH yang hanya mencakup 2000 kalori per hari.
1. Karbohidrat dari Biji-bijian (6-8 kali konsumsi/hari)
Termasuk didalamnya adalah roti gandum, beras, sereal, dan pasta.1 kali konsumsi misalnya 1 lembar roti gandum, 100 gr sereal, atau 70 gr nasi/pasta.SebaiknyaAnda mengonsumsi beras merah ketimbang berasputih karena mengandung indeks glikemik rendah (proses pencernaanya lama sehingga tidak membuat cepat lapar). Dan lebih baik mengonsumsi pasta atau sereal berlabel mengandung 100% gandum utuh.Sebenarnya bijian-bijian ini mengandung lemak jenuh yang rendah jadi jangan menambahkan apapun seperti mentega, keju atau krim.
2. Sayuran (4-5 kali konsumsi/hari)
Tomat, wortel, brokoli, dan sayuran lainnya mengandung serat, vitamin, potassium, dan magnesium.Untuk 1 kali konsumsi takarannya adalah 1 mangkuk sup untuk sayuran mentah dan ½ mangkuk untuk sayuran yang telah di olah. Jika mengonsumsi sayuran beku, periksalah terlebihdulu kandungan yang tertera pada label, pilih yang mengandung sodium rendah atau tanpa garam.
3. Buah-buahan (4-5 kali konsumsi/hari)
Seperti halnya sayur-sayuran, buahan-buahan mengandung banyak mineral yang diperlukan tubuh.Untuk diet hipertensi dan diabetes sayuran dan buah-buahan memang makanan yang tepat.Perlu diketahui beberapa buah bersifat asam kontradiktif terhadap beberapa obat.Karena itu, penting untuk selalu konsultasikan pada dokter jenis buah yang akan dikonsumsi jika anda sedang dalam pengobatan.
4. Produk Susu (2-3 kali konsumsi/hari)
Susu, yogurt, keju, dan produk susu lainnya adalah sumber vitamin D dan kalsium. Pilihlah produk olahan susu yang rendah lemak. Untuk olahan susu yang rendah lemak, 1 kali konsumsi jumlah yang dianjurkan adalah 1 cangkir. Yogurt beku yang rendah lemak juga sangat baik apalagi jika ditambah buah-buahan.
5. Daging Tanpa Lemak, Unggas, Ikan ( kurang dari 6 kali konsumsi/hari)
Perlu diingat, sumber protein yang diperbolehkan adalah bebas lemak.Ayam dan sejenisnya bisa dimasak tanpa kulit sedangkan daging harus dibuang lemaknya terlebih dahulu. Per 1 kali konsumsi Anda dapat menyantap sumber protein ini sejumlah 1 ons saja.
6. Kacang-kacangan (4-5 kali konsumsi/minggu)
Almond, lentil, kacang merah, dan kacang-kacangan lainnya penuh dengan protein dan mineral seperti magnesium dan potasium. Dalam hal ini, tahu dan tempe bisa menjadi pilihan yang sangat baik. Jenis makanan ini harus dibatasi konsumsinya per minggu sebab kacang-kacangan mengandung kalori tinggi dan lemak, meskipun lemak yang dikandung adalah lemakbaik. 1 ½ ons kacang-kacangan per sekali konsumsi adalah porsi yang dianjurkan
7. Lemak dan Minyak (2-3 kali konsumsi/hari)
Lemak masih tetap diperlukan tubuh untuk menyerap vitamin esensial untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tetapi kebanyakan mengonsumsi lemak juga sangat tidak baik karena akan meningkatkan resiko darah tinggi, obesitas, dan diabetes mellitus. Per 1 kali konsumsi jumlah yang diperbolehkan adalah 1 sendok teh magarin atau 1 sendok makan mayones rendah lemaka tau 2 sendok makan salad dressing.
8. Gula (kurang dari 5 kali konsumsi/minggu)
Dalam menjalani diet DASH, Anda takperlu mengeluarkan segala yang manis-manis dari menu diet Anda. Per satu kali konsumsi 1 sendok makan gulapasir sudah sangat cukup untuk jelly atau jus jeruk nipis anda. Diet ini sangat cocok untuk memproteksi Anda dari segala macam penyakit berat apapun itu bentuknya. Selamat diet dan selamat menjalani hidup sehat.
A. Prinsip Diet
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
• Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh/ hari
B. Tujuan Diet
• Mengurangi asupan garam
• Memperbanyak serat
• Menghentikan kebiasaan buruk
• Memperbanyak asupan kalium
• Penuhi kebutuhan magnesium
• Lengkapi kebutuhan kalsium
C. Syarat Diet Hipertensi
• Cukup energi
• Cukup protein
• Cukup mineral dan vitamin
• Bentuk makanan disesuaikan
• Besar natrium disesuaikan dengn berat tidakny retensi garam / air hipertensi
D. Makanan yang harus dihindari
• Makanan bergaram tinggi.
• Konsumsi alcohol berlebih
Ya E. Zat Gizi yang dianjurkan bagi penderita hipertensi
o Sayuran dan buah-buahan. Kandungan serat dan vitamin C nya dapat membentuK menurunkan tekanan darah tinggi.
o Sereal juga berfungsi untuk membantu menyerap lemak dan kandungan seratnya membantu dalam poses pencernaan makanan.
o Jenisikan yang banyak mengandung lemak seperti salmon, makerel, dan sarden.
2.4 Diet Rendah Garam
Yang dimaksud garam disini adalah garam dapur (NaCl) , soda kue (NaCHO3), baking powder, natrium benzoat, dan vetsin (mono sodium glutamat). Anjuran WHO pembatasan garam dapur hingga 6 gram sehari (2400 mg natrium). Asupan natrium yang berlebihan terutama dalam bentuk garam dapur (NaCl) dapat menyebabkan hipertensi asites (penumpukan cairan pada tubuh) dan edema/bengkak . Penyakit-penyakit seperti sirosis hati, hipertensi, gagal jantung, dan penyakit ginjal dapat menyebabkan gejala demikian.
A. Prinsip Diet
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
• Jumlah garam dibatai sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis makanan dalam daftar diet konsumsi garam dapur tidak lebih dari ¼ - ½ sendok teh.
B. Syarat Diet
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan penyakit yang diderita
• Cukup kalori, protein dan mineral
• Jumlah garam natrium disesuaikan dengan yang dibutuhkan
C. Tujuan Diet Rendah Garam
Untuk menghilangkan retensi (penahanan) garam atau air dalam jaringan tubuh, dan menurunkan tekanan darah pada hipertensi.
D. Tipe Diet Rendah Garam
1. Diet Rendah Garam 1 (200-400mg Na)
Diet tipe ini diberikan pada pasien edema , asites dan atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam dapur. Hindari makanan yang kadar natriumnya tinggi.
2. Diet Rendah Garam II (600-800MG Na)
Diet tipe ini diberikan pada pasien edema , asites dan atau hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½ sendok teh garam dapur (2 gram) . Hindari makanan yang tinggi kadar natriumnya.
3. Diet Rendah Garam III (1000-1200gr Na)
Diet rendah garam tipe 3 dibetikan pada pasien dengan edema dan atau hipertensi ringan. Pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sendok teh garam dapur (4 gram).
E. Makanan yang tidak boleh diberikan
• Karbohidrat : Roti, biskuit, kue-kue yang dimasak menggunakan baking powder atau soda
• Sumber protein hewani : Telur maksimal 1 hari sekali, daging atau apapun yang diawetkan dengan garam dapur (misal ikan asin)
• Sumber protein nabati : Keju, semua kacang tanah yang diolah dengan garam dapur/vetsin.
• Sayuran (sayuran dalam kaleng : acar, sawi asin, asinan)
• Buah : Buah dalam kaleng, asinan
• Lemak : Margarin dan mentega
• Bumbu (baking powder, vetsin/micin/MSG, kecap,terasi, saus tomat, petis
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan melakukan diet secara benar dan rutin, Anda bisa menurunkan tekanan darah dan penyakit lainnya. Diet ini meliputi makanan rendah sodium (garam), biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan produk susu rendah lemak.
Diet sistem kardiovaskuler bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
3.2 Saran
1. Untuk penderita penyakit kardiovaskuler dan pembuluh darah disarankan untuk menjalankan diet tersebut untuk mempertahankan status kesehatan yang ada, dan mencegah penyakit sistem kardiovaskuler semakin buruk.
2. Untuk para pembaca kami sarankan untuk menjaga umumnya pola hidup, khususnya pola makan agar penyakit tidak menyerang tubuh kita.
3. Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah yang kami susun. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
HIPERLIPIDEMIA _ niannifarm.html
Badak Jawa Blog DIET HIPERLIPIDEMIA, HIPERTENSI, DAN SISTEM KARDIOVASKULER.htm
Jntung.htm , Diposkan oleh Nurul Hidayah di 08.22
Al, A. L, dkk. 2007. The Influence of Prayer Coping on Mental Health among Cardiac Surgery Patients. The Role of Optimism and Acute Distress. Journal of Health Psychology. Vol 12 (4) 580-596. London, Thousand Oaks and New Delhi: SAGE Publication.
Mendelson, T. & Thurston, R. C. 2008. Affective and Cardiovascular Effects of Experimentally-Induced Social Status. Journal of Health Psychology. Vol 27. No. 4. 482-489. Copyright by the American Psychologycal Association.
Komentar
Posting Komentar